PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Niat Pemerintah Kota Pekanbaru mengalihkan penanganan sampah dari kelola sendiri ke pihak swasta bukan tanpa alasan. Penanganan sampah selama ini dipandang mahal dan boros.
Karenanya, jika penanganan diserahkan kepada swasta, maka diharapkan bisa lebih efektif dan efisien. Swastanisasi ini harus membuat Kota Pekanbaru lebih bersih, terawat dan lingkungan menjadi lebih asri.
"Alhamdulillah sudah ada perda pengelolaan sampah. Kita bisa bergerak lebih cepat dan fleksibel. Bisa menggandeng dunia usaha dalam menangani sampah. Sebab jika kita kelola sendiri jadi jauh lebih mahal. Pengadaan armada, peralatan dan sumber daya manusianya hingga pada perawatan armada terasa lebih mahal dan boros. Itu pun armadanya selama ini masih belum cukup. Jadi jika diserahkan pada dunia usaha kita harapkan bisa lebih baik karena dunia usaha akan berusaha memberikan yang terbaik kalau ingin terus diberi kepercayaan menangani," kata Wali Kota Pekanbaru, Firdaus MT.
Ketika swasta diberi kepercayaan mengelola, harusnya melakukanya secara maksimal karena Pemko akan rutin melaksanakan evaluasi terhadap kinerjanya. "Ibarat kata, berapa sampah yang mereka angkut, seberapa bersih kota ini mereka buat, itulah yang akan kita bayar. Jika tidak maksimal kontraknya bisa kita putus atau tidak diperpanjang lagi ke tahun berikutnya," kata Firdaus.
Bagaimana membuat efisiensi dan efektif, Firdaus mencontohkan Jalan Sudirman dalam membersihkannya tidak lagi disapu, tetapi dengan menggunakan mobil vakum. ''Dunia usaha yang ingin mengelola sampah harus menyediakan mobil vakum," kata Firdaus.
Wali kota memberi catatan, meskipun nantinya akan diserahkan pada swasta, namun tidak menghilangkan peran RT dan RW yang selama ini sudah melakukan penanganan sampah di lingkungan masing-masing.
