maaf saya memakai judul itu, dengan tujuan supaya menjadi judul menarik pemirsa, seperti yang dilakukan oleh berbagai MEDIA cetak ataupun televisi di Indonesia.
Di beritakan bahwa pon 18 Riau tidak siap, amburadul, acak-acakan, semrawut, berantakan, alakadarnya, darurat dan minimalis. sejauh apakah sih sebenarnya? Terus terang emosi kami terpancing dengan sambutan media yang berusaha menjual berita tapi mengorbankan perjuangan Riau menjadi tuan rumah yang semestinya di dukung. (bukan di cela).
Bahkan beberapa masyarakat telah terhasut bahwa memang Riau benar benar tidak siap melaksanakan event nasional itu, dengan kata kata, “yg jelas masyarkt kita udh bisa menilai sendiri…mana yg baik/buruk…klo nyatanya buruk..ya trima aja,sebagai koreksi,gitu aja kok repot.. sejak awal aja udh ada indikasi buruk..”
Saat ini saya memang menjadi saksi pembangunan berbagai venue di seluruh provinsi Riau bersama dengan teman teman saya, dari 52 event hanya 2 yang bermasalah contohnya venue FUTSAL dan Gor Menembak, beberapa menjelang hari pelaksanaan venue ini memang tidak jadi,, (betul betul tidak jadi).
Hal ini memang menjadikan sorotan media untuk publik bahwa 2 venue “KUMAN” itu mempengaruhi keberhasilan 50 venue lain yang notabene sudah siap, (namun media luput memberitakan venue yang sempurna itu), justru berita yang tidak berimbang tersebut yang memancing emosi para petinggi hingga masyarakat Riau, Media boleh memberitakan yang buruk, namun TOLONG beritakan juga venue yang telah bagus. tapi hal sepele itu tidak dilakukan oleh MEDIA, Akhirnya apa yang terjadi? Riau yang seharusnya memberi semangat kepada atlit baik pelatihan ataupun pertandingan,, malah berubah seolah berperang melawan MEDIA yang jahat itu, sampai ada suatu ungkapan:: “crew TV M*tr* itu sengaja menceburkan plastik sampah ke dalam venue kolam renang kemudian disyuting dan disiarkan” hahahah,, kedengarannya jahat sekali, tapi sepertinya mungkin itu memang terjadi, ada motivasi apakah di balik itu? dengan berita TV yang ganti status TAG Line 3 kali, mulai dari “DARURAT PON RIAU”, “MENDADAK PON”, “PON MINIMALIS”, media tersebut memang berusaha sekali bertarung untuk menjatuhkan itikad baik Riau yang sedang menjadi tuan rumah pelaksanaan, bahkan setelah pembukaan Resmi di Main Stadium Riau itu, berita muncul kembali bahwa pembukaan itu menjadi ajang untuk bermewah mewahan,, hadeeh.,, memang dengan media dan TV biru itu.. begini salah begitu salah..
(venue renang dikatakan butek, keruh dan banyak sampah,sumber foto:perry gunawan, download from http://www.skyscrapercity.com/showthread.php?t=1021653&page=425)
cool down, saat pertandingan berlangsung, semua venue yang dikatakan tidak siap itu menyelenggarakan pertandingan yang bukan ala kadarnya. semuanya berfungsi dengan baik dan benar. namun keberhasilan itu seolah luput lagi dari pemberitaan. justru berita yang ngga penting muncul seperti: kabut asap menyergap, makanan basi, atap bocor, atap rubuh (hanya kanopi aja ya *noted), pertandingan rusuh, wasit kabur,, FYI saya ingin melakukan berbagai klarifikasi mulai dari pertama:
pada saat kabut asap menyergap itu, swear seperti tidak terjadi apa apa. Hanya langit tampak mendung dan embun pagi yang sedang menguap. menjadi saksi karna memang saya sedang tepat berada di venue futsal dan beberapa pertandingan futsal babak penyisihan berlangsung dengan baik dan benar.
makanan basi para atlit, hahahhahaa,, ini berita paling lucu yang pernah saya dengar,, kalau basi ya ngga usah dimakan,,
atap bocor, atap bocor pada venue futsal sehingga pertandingan diliburkan. kejadian yang simpang siur. memang venue KUMAN ini tidak 100% jadi, kontraknya terlambat, posisi jauuh, dan desain bangunan tidak seperti pada umumnya. bukan alasan siih.. TOH walaupun tidak jadi bisa fungsional dan tampak seolah jadi dan tidak terjadi apa apa.
saya jelaskan bahwa gambar di bawah ini menjelang seminggu sebelum cabor FUTSAL dibuka
dan tepat setelah seminggu dari FOTO di atas, gambar di bawah inilah yang terjadi
(sumber: http://www.skyscrapercity.com/showthread.php?t=1021653&page=371)
seminggu sebelumnya tampak venue futsal itu sangat tidak jadi, namun ternyata venue FUTSAL sangat siap melaksanakan PON XVIII RIAU, lagi lagi MEDIA yang kalah bertarung itu tidak memberitakan kesiapan tersebut,, mana MEDIA??? rasanya ingin sekali menamparkan gambar tersebut ke muka para media kotor itu..
skip skip>>>> atap bocoor venue FUTSAL, ini sih sebenarnya bocor dari atap tampias ventilasi udara (louvre) karena memang hujan angin yang deras, dan ada tetesan 3 titik bocor atap yang sebenarnya hanya membutuhkan 2 jam untuk proses dryer (pengeringan). Namun diberitakan oleh media KOMPYAS bahwa AIR MENGGENANGI SELURUH LAPANGAN, ntar ada kolam ikan dong?? bisa ternak LELE dong??,, dodol bangeet nih media, sehingga pertandingan harus di tunda satu hari. Usut punya usut ternyata wasit dari PSSI sudah berdemo sejak hari itu. jadi bukan venue yang bocor tapi PSSI bikin ulah mengundurkan diri. kemudian wasit pengganti baru tiba lusa, PSSI mengklaim bahwa pertandingan tidak SAH klo wasitnya PSSI dan bukan PSSI (aneh), namun anggapan itu ditampik, karena ini yang punya hajat adalah KONI dan PB PON, soo ngapain PSSI harus ngrecokin. itu setahu saya.
ATAP RUBUH, astagaaa??? hebohnya atap rubuh di venue TENNIS itu seolah menohok Panitia Besar PON. ealaaa,, ternyata yang roboh hanya kanopi bukan atap keseluruhannya.. klo itu murni karena kesalahan desain. pipa penyangga berdiameter imut imut itu tidak kuat menyangga atap kanopi. sehingga pada saat badai berlangsung, mobil dan manusia yang berteduh dibawahnya cidera karena proses atap roboh itu. dan itu hanya 10 jam saja, malamnya roboh, paginya kanopi pengganti sudah berdiri, simple kan??
inilah sebenarnya sifat masyarakat Riau sebagai SANG JUARA, seluruh masyarakat Riau yang legowo, berbesar hati dan bersabar. itulah sejatinya sifat MELAYU RIAU yang sebenarnya, mereka sudah KEBAL dengan pemberitaan minor simpang siur dan berita yang membunuh semangat tersebut. Usut punya usut ternyata provinsi Riau membiayai sendiri dari seluruh venue dan fasilitas yang tadinya tidak ada sama sekali menjadi ada, 52 venue yang telah dibangun. uang yang tidak sedikit. hanya 2.2 triliyun, (setau saya), dan negara hanya menyumbang kurang dari 10% dari menjanjikan sekitar 30% (setau saya lagi, so CMIIW), padahal 10% itu uangnya balik lagi ke NEGARA sebagai pajak pembangunan seluruh venue itu (PPN 10%), terdengar licik juga.. dan Negara mengusut kasus korupsi uang NEGARA,, (emangnya pake uang negara?? negara kan engga nyumbang??). Memojokkan provinsi Riau yang notabene sudah kaya, jadi ngga perlu disumbang.. (enak bangeet ya ngomong?) hal ini mungkin bisa memancing perkeruhan lebih dalam, bisa jadi ada bentukan gerakan KERAJAAN RIAU MERDEKA, senjata kata kata inilah yang bisa membuat para pencemooh itu bungkam… namun masyarakat MELAYU RIAU tidaklah seperti demikian, masyarakat melayu Riau yang penuh kesabaran itu tetap menjaga keutuhan NKRI, (paragraf ini seharusnya jadi utama cerita dan dicetak tebal)
dari proses itulah sejatinya kami tau sifat masyarakat INDONESIA, yang tidak mendukung rakyatnya dan saudara seTanah air sendiri. Terutama kepada Riau. Setidaknya PON RIAU ini menjadi pesan ke seluruh masyarakat Indonesia yang terdiri dari berbagai suku, ras dan agama. PON RIAU berhasil menjadi alat pemersatu bangsa yang sekarang marak persatuan bangsa yang besar ini tercabik cabik akibat isu SARA.
sudahlah,, sungguh pelajaran dan pengalaman yang berharga, PON RIAU sudah selesai dan goresan luka kami akibat minor media mungkin akan susah di obati karena masih terkenang hingga sepanjang masa, yang mungkin sedikit terobati apabila beberapa media mempunyai itikad baik untuk meminta maaf ataupun berterima kasih.
FYI: penulis bukan budak asli Riau, dan ini bukan bertujuan propaganda, namun penulis hanya ingin curhat saja,,
Dikutip tanpa perubahan dari :http://alam0247.wordpress.com