2014 Indonesia punya agenda besar yang akan menentukan nasib Bangsa selama 5 tahun kedepan, Negara dengan jumlah penduduk terbesar ke-4 Dunia akan memilih Pemimpinnya pada 9 Juli 2014 nanti. Kali ini ada dua kandidat Capres yaitu Capres Prabowo Subianto berpasangan dengan Hatta Rajasa dan Capres Joko Widodo Berpasangan dengan Jusuf Kala.
Pertarungan kedua Capres ini memang sangat menegangkan, masing - masing memiliki pendukung yang begitu antusias mengusung kemenangan Capres pilihannya. Hingar bingar pertarungan kedua Capres ini selalu terdengar setiap detik di stasiun televisi masing - masing pendukungnya, di media cetak beragam agenda Capres tak pernah absen tertulis di halaman depan. Apalagi di Media online beragam kisah dan cerita kedua Capres selalu menghiasi beranda social media mulai dari cerita baik hingga black campaign yang tak jelas asal usul dan kebenarannya.
Setiap posting yang berkaitan dengan kedua Capres selalu dibanjiri komentar dari masing - masing kubu pendukung, masing - masing kubu pendukung pun juga ikut meramaikan pesta rakyat ini dengan menggunakan profile picture yang khas berdesain logo jargon para Capres jagoan mereka.
Sampai saat ini KPU telah menggelar Debat Capres sebanyak tiga kali putaran untuk memunculkan kemampuan para Capres dan Cawapres ke permukaan. Setiap jawaban dari para Capres selalu menjadi santapan isu di media, mulai dari isu kertas contekan Jokowi, kata - kata "bocor" oleh Prabowo, "Tank merusak jalan" oleh Jokowi, pertanyaan "TPID" oleh Jokowi selalu ramai dibicarakan di Media.
Berbagai isu negatif juga menghiasi pilpres kali ini seperti isu pelanggaran HAM oleh Prabowo di masa lalu yang masih diragukan validitasnya sering menjadi isu yang digunakan untuk memojokkan Capres nomor urut 1 ini, selain itu perkara korupsi Bus TransJakarta yang karatan oleh Pemda DKI Jakarta mulai mengerucut dan menyeret nama Jokowi sebagai Gubernur DKI juga digunakan untuk menjatuhkan elektabilitasnya. Beragam argumen dari para ahli politik yang meragukan validitas elektabilitas Capres nomor 2 juga menghiasi pilpres kali ini.
Isu negatif seperti pelanggaran HAM, Pencitraan, Konspirasi etnis dan agama tertentu, kasus korupsi dan lain sebagainya tentunya membuat sebagian Rakyat Negeri ini yang masih awam merasa kebingungan untuk menentukan Pemimpinnya. Alangkah baiknya jika media masih menjunjung tinggi kode etik pemberitaan fakta yang nyata, alangkah baiknya jika kedua pendukung kubu menjunjung tinggi sportifitas dengan tidak saling menjatuhkan lawan dengan beragam isu yang belum jelas validitasnya.
Ya kita sebagai Rakyat memiliki Hak penuh untuk menentukan pilihan kita sendiri tanpa harus diintervensi pihak manapun, kita bebas menentukan pilihan dengan menggunakan akal sehat masing - masing. Pilihan anda menentukan nasib bangsa Indonesia.
Jadi Capres mana yang menjadi jagoan anda 9 Juli nanti ?? dan kenapa anda menjagokannya ??
Anda bebas menggunakan kolom komentar untuk menyampaikan pendapat.. 🙂